Dear Teman-teman Investor..
Sore ini saya tergelitik untuk menulis mengenai GURU
Masih ingatkah kala kita di SMA dulu, jika kita di jurusan IPA, maka kita akan mendapat pelajaran Kimia.
Masih ingat tidak, kita terkagum-kagum dengan guru itu karena dia dapat menjabarkan rumus -rumus kimia dengan benar dan cepat. Canggih deh bapak guru kimia kita!
Atau guru Fisika kita, saya masih ingat saat belajar rumus Albert Einstein E=mc².
Ampun deh sulitnya ...
Tetapi mengapa Guru Fisika kita dengan mudah menjelaskan dan mengerjakan soal2 Fisika yang sulit?
Hemm , ternyata ada rahasianya yaitu mereka belajar hal yang sama dan berlatih soal2 pada topik yang sama selama bertahun-tahun.
Ya jelas pinter ...jelas bisa menguasai, kan berlatih terus dan fokus pada hal yang sama. Ndak perlu orang genius untuk menguasai hal yang sama jika berlatih terus tanpa bolong-bolong, pasti juga akan ahli.
Stop..stop..lha ini apa hubungan ama trader, kita kan dalam lingkungan para trader kok malah bahas mengenai guru kimia dan fisika?
Ada hal positif yang perlu kita tiru dari mereka, saat kita trading:
1. Ketekunan = berlatihlah terus dan jangan bolong-bolong.
Artinya jika kita sudah memutuskan menjadi seorang trader, jangan pernah berhenti atau ngambek hanya gara-gara kita loss. Trading saham itu seperti olah raga selancar, jadi baik ombak naik atau turun ikutilah. Dengan trading yang tekun (jangan lupa buat catatan) kita akan lebih peka dan lakukan analisa trading kita. Evaluasi hasil trading kita, jika sistem trading kita telah menghasilkan probalilitas 50% menang 50% kalah, lakukan analisa lagi agar kita bisa memperbaiki probalitas menjadi 60% menang 40% kalah.
Bagaimana caranya ? Buat catatan dan lakukan analisa!
2. Berlatih soal dengan topik yang sama.
Guru Fisika berlatih soal fisika, guru Kimia berlatih soal kimia. Mengapa kita tidak menganggap diri kita sebagai guru trader untuk diri kita? Berlatihlah trading, pelajari topik yang sama, misal mengenai moving average, belajarlah dan anggap selama semester topiknya moving average. Jadi trading memakai indikator moving average selama 6 bulan. Pilih satu saham yang likuid dan leader di sektornya. Misal jika kita membeli saham sektor konsumer, maka kita pilih UNVR.
3. Waktu
Waktu untuk penguasaan tentu tergantung kita. Waktu memang menjadi penting karena kita takut ketinggalan. Hehehhe...sebenarnya di bursa efek Indonesia ada 430 macam saham, jadi ndak usah takut. Selalu ada kereta yang lewat. Makin lama kita berlatih, makin peka kita.
Happy trading all ....
0 comments:
Posting Komentar